Wednesday, April 27, 2011

ternak Puyuh


BUSINESS PLAN
1.      Nama
       Usaha ini bergerak di bidang peternakan, yakni peternakan burung puyuh. Oleh karena itu usaha ini di beri nama "PETERNAKAN PUYUH MANDIRI". Kenapa usaha ini yang yang kami pilih di tengah maraknya berbagai usaha yang sedang digeluti orang-orang di daerah kami (warnet, dagang buah, warung nasi bungkus), karena kami melihat peluang yang ada. Kebanyakan mata pencaharian masyarakat di daerah kami selain bertani adalah membuka warung nasi bungkus atau lebih dikenal dengan sebutan nasi kucing. Pemilik warung nasi kucing tidak hanya menjual nasi saja, tetapi juga minuman, gorengan dan sate termasuk sate telur puyuh. Sedangkan penyedia telur puyuh di daerah kami baru satu dua orang saja. Itupun telur yang mereka sediakan hasil membeli dari pasar dan bukan hasil ternak sendiri. Itulah mengapa kami memilih usaha ternak puyuh ini, yaitu untuk menyediakan produk telur puyuh yang dibutuhkan oleh pemilik-pemilik warung nasi kucing.
2.      Lokasi
       Lokasi usaha saya ini berada di daerah saya sendiri, yakni desa Jetak kecamatan Wedung kabupaten Demak. Walaupun masuk kawasan Demak, tapi desa saya ini lebih dekat dengan Jepara, karena memang desa saya ini berada di perbatasan antara Demak-Jepara, yaitu dekat dengan Welahan. Peternakan saya ini tidak begitu besar. Dalam usaha pertama ini, saya hanya membeli seratus ekor bibit puyuh, jadi hanya memerlukan kandang yang berukuran 2 x 1 meter2. Maka dari itu saya lokasikan peternakan ini di belakang rumah saya. Kalau nantinya usaha saya ini dapat berkembang maka saya akan menambah lagi jumlah burung puyuhnya dan mencari lokasi yang lebih luas.
3.      Produk yang Diperjual-belikan
       Karena usaha saya ini adalah peternakan burung puyuh, maka produk yang kami perjual-belikan adalah telur burung puyuh dan juga daging burung puyuh itu sendiri jika ada yang membutuhkan. Kami pun tidak menolak jika ada konsumen yang hendak membeli burung puyuh itu sendiri.
4.      Konsumen
       Sebagaimana yang telah kami utarakan, bahwa kebanyakan mata pencaharian warga desa kami adalah berjualan nasi kucing, maka konsumen kami adalah masyarakat desa kami terutama para pemilik warung nasi kucing di daerah kami. Tetapi kami tetap membuka kesempatan bagi warga desa lain yang membutuhkan produk kami.
5.      Pemasaran/Marketing Mix
       Untuk memasarkan produk usaha kami ini, pertama kami akan menempelkan selebaran-selebaran tentang usaha kami ini ke desa-desa lain selain kami juga menempelkan di desa kami sendiri, karena kami ingin warga desa lain juga tahu bahwa di desa kami telah dijalankan usaha peternakan burung puyuh, sehingga nantinya warga desa lain berkenan membeli produk kami juga.
       Sedangkan untuk memasarkan kepada warga desa kami sendiri, pertama kalinya kami gunakan cara sistem setor atau titip, yaitu kami titipkan produk kami untuk dijual di warung-warung dengan harga yang kami tentukan. Dan pemilik warung boleh menjual di atas harga tersebut untuk mencari keuntungan. Jika produk kami tidak habis terjual maka boleh dikembalikan. Selain sistem titip tadi, kami juga menjual langsung ke pemilik warung yang membutuhkan produk kami dalam jumlah besar.
6.      Personil (Sumber Daya Manusia)
       Untuk mengelola usaha kami ini agar berjalan dengan lancar, kami menunjuk bebrapa karyawan dan  kami membentuk semacam struktur organisasi yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pembantu umum (karyawan-karyawan).
       Berikut bagan struktur organisasi usaha kami :
 








    

       Berikut adalah tugas masing-masing jabatan :
  1. Ketua
       Ketuanya adalah saya sendiri selaku pemilik usaha peternakan ini. Saya bertugas mengawasi pengelolaan peternakan dan mengurus pemasaran produk.
  1. Sekretaris
       Sekretaris adalah Sdri. Ummi Khabibah, adik saya sendiri. Dia bertugas untuk mencatat pembukuan transaksi dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
  1. Bendahara
       Bendahara adalah Atmiyati, Ibu saya sendiri. Ibu bertugas mengatur dan mengurusi pemasukan dan pengeluaran keuangan peternakan.
  1. Pembantu I
       Pembantu I adalah Ainir Rif'ati, adik saya yang nomor dua. Dia bertugas dalam urusan pengolahan produk, yakni memasak, mengasinkan telur, penetasan telur  dan lain-lain.
  1. Pembantu II
       Pembantu II adalah Sumarno, sepupu saya. Dia bertugas dalam urusan kebersihan peternakan, yakni membersihkan kandang dan membuang kotoran burung.
  1. Pembantu III
       Pembantu III adalah Sirojuddin, adik saya yang paling kecil. Dia bertugas dalam urusan kebutuhan ternak, yakni memberi makan ternak, minum, dan pemasangan lampu dalam kandang ternak untuk menjaga suhu kandang agar tetap hangat.
7.      Modal
a.       Hal-hal yang dibutuhkan
       Dalam usaha yang kami jalankan ini, kami membutuhkan hal-hal sebagai berikut :
                          i.      Bibit burung puyuh
       Untuk bibit burung puyuh, sementara ini kami membeli 100 ekor terdiri dari 10 ekor jantan dan 90 ekor betina dengan harga Rp. 1.500,00/ekor. Maka kami membutuhkan dana Rp. 150.000,00 untuk bibit burung puyuh.
                        ii.      Kandang untuk burung
       Kandang burung puyuh kami buat sendiri dengan ukuran 2 x 1 m2. Untuk peralatan kandang, kami perkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 200.000,00.
                      iii.      Peralatan dalam kandang
       Yang kami maksud peralatan dalam kandang adalah tempat makan burung, tempat minum dan lampu. Untuk peralatan tersebut kami perkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 50.000,00.
                      iv.      Kebutuhan burung puyuh (makanan, minuman, vitamin dan lain-lain)
       Untuk kebutuhan makan, minum dan kebutuhan lain burung, kami belikan untuk jatah satu bulan yang kami perkirakan menghabiskan dana sekitar Rp. 200.000,00.
                        v.      Peralatan Kebersihan
       Peralatan kebersihan seperti sapu, engkrak dan lain-lain kami belikan yang kurang lebih menghabiskan dana Rp. 50.000,00.
                      vi.      Alat-alat dapur
       Alat-alat dapur yang kami maksudkan adalah untuk pengolahan produk kami. Untuk alat-alat tersebut kami gunakan yang telah tersedia di rumah kami untuk menghemat biaya. Namun kami tetap menyediakan dana sebesar Rp. 50.000,00 untuk kepentingan dapur.

       Jadi, jumlah total modal dana yang kami butuhkan sekitar Rp. 700.000,00, belum termasuk gaji karyawan.
b.      Sumber
       Sumber dana kami berasal dari tabungan kami sendiri dan Al-hamdulillah jumlah total modal dana di atas dapat terpenuhi. Untuk gaji karyawan, sementara ini telah dimusyawarahkan yaitu disesuaikan pemasukan peternakan karena usaha ini masih dalam proses babat alas. Untuk seterusnya, jika usaha telah berjalan, maka gaji karyawan akan ditentukan dalam musyawarah berikutnya.
8.      Keuangan
       Untuk semua urusan keuangan, kami percayakan sepenuhnya kepada bendahara untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran keuangan peternakan.

No comments:

Post a Comment